atlet-atlet yang telah mengahrumkan indonesia

 ngomong-ngomong tentang seputar olahraga kita juga harus mengenal tokoh-tokoh atlet tanah air kita| simak berikut!

(Atlet Bulutangkis)

Greysia Polii


  greysia polii tak pernah lewati laga All Englandsejak pertama kali keikutsertaannya pada tahun 2006. Berikut ini rangkuman perjalanan seorang Greysia Polii di sepanjang perjalanannya pada turnamen All England.
    Sepanjang kiprahnya di ajang bulutangkis tertua di dunia tersebut, Greysia total tujuh kali berganti pasangan namun sayangnya ia belum berhasil capai partai puncak dan hanya mentok sampai babak delapan besar.
Pemain berusia 34 tahun tersebut pada pertandingan All England selalu di fokuskan di sektor ganda putri dan sudah menjalani debut all England pertamanya sejak berusia 19 tahun berikut rangkuman perjalanan Greysia bersama ketujuh partnernya.

Jo Novita

    Greysia pertama kali bertanding di All England pada tahun 2006 kala itu ia dipasangkan dengan sang senior Jo Novita, namun sayang sekali mereka harus mundur di babak 16 besar. Sementara itu di tahun 2008 Greysia kembali dipasangkan dengan Jo Novita dan berhasil sampai di babak delapan besar namun harus kalah dari wakil Cina Yawen/Wei Yili dengan skor 8-21, 13-21 dalam kurun waktu 36 menit.

Vita Marisa
Greysia Polii dan Perjalanan yang Penuh Lika-liku di All England (1)

    Pada All England 2007 Vita menjadi pasangan kedua Greysia dan langsung bawa Greysia ke babak delapan besar pertamanya di All England, namun langkah mereka ke semi final harus kandas usai kalah dari Yawen/Wei Yili Cina dengan skor 16-21, 12-21 dalam waktu bermain 36 menit.

Meiliana Jauhari

    Greysia/Meiliana berpasangan di All England selama 3 kali edisi pertandingan dari 2010-2012 pencapaian terbaik mereka adalah sampai babak delapan besar di tahun 2010 kala itu mereka harus menggugurkan asa ke semifinal usai lewati laga sengit selama satu setengah jam melawan ganda Cina Pan Pan/Tian Qing dengan skor 23-25 21-17 17-21.
Sementara di tahun 2011 Meiliana/Greysia harus kalah di babak awal setelah kalah dua game langsung dari wakil Denmark Damkjaer Kruse/Marie Roepke dengan skor 20-22 16-21 dalam kurun waktu 37 menit dan tahun 2012 Greysia/Meiliana harus takluk dari raksasa Cina Wang Xiaoli/Yu Yang di babak 16 besar dengan skor 16-21, 12-21 dalam waktu 30 menit.

Anggia Shitta Awanda
Tahun 2013 Greysia dipasangkan dengan pemain muda Anggia Shitta Awanda yang kala itu baru naik ke level senior, mereka berhasil sampai babak kedua sebelum akhirnya dijegal raksasa Cina Ma Jin/Tang Jin Hua dengan skor 14-21 15-21 dalam waktu 41 menit.

Nitya Krishinda Maheswari

    Greysia Nitya mulanya dipasangkan pada All England 2009 kala itu mereka kalah rubber game di babak pertama oleh wakil Taiwan Cheng Wen Hsing/ Chien Yu Chin dengan skor 21-19 16-21 15-21 dalam kurun waktu 51 menit, setelah itu Di tahun 2014-2016 Greysia/Nitya kembali dipasangkan sebagai partner tandem yang di mana pencapaian terbaiknya di AE adalah sampai babak delapan besar yaitu tahun 2015.
Greysia Polii dan Perjalanan yang Penuh Lika-liku di All England (2)
zoom-in-whitePerbesar
    2008 sampai 2015 merupakan era ganda putri Cina berkuasa di mana ada pasangan pemain yang silih berganti naik podium meskipun baru dipasangkan, seperti di tahun 2014 di mana mereka kalah dari wakil Cina Ma Jin/Tang Yuanting dengan skor 13-21 12-21 dalam laga 1 jam kurang 8 menit.
2015 Greysia/Nitya berhasil capai babak delapan besar namun lagi-lagi harus kalah dari wakil Cina lewat laga panjang melawan Tang Jin Hua/Zhong Qianxin dengan skor 19-21 21-13 11-21 dalam waktu satu jam lebih 13 menit. Sementara di tahun 2016 pasangan juara asian games 2014 in harus kalah di babak awal dari wakil Jepang Naoko Fukuman/Kurumi Yonao dengan skor 18-21 21-23 dalam pertarungan panjang selama satu jam 10 menit.

Rizki Amelia Pradipta

    Tahun 2017 Nitya harus rehat karena harus menjalankan operasi akibat cedera yang dialaminya, akhirnya Greysia dipasangkan dengan Rizki Amelia, namun mereka hanya sampai babak kedua usai kalah dari ganda putri Jepang yang tahun lalu mengalahkan Greysia/Nitya yaitu Naoko Fukuman/Kurumi Yonao dengan skor 22-24 8-21 dalam kurun waktu 41 menit.

Apriyani Rahayu

    Apri menjadi pasangan Tandem Greysia sejak 2017, mereka mengawali debut All England sebagai pasangan di tahun 2018 namun harus kandas di babak pertama oleh wakil Bulgaria, Stoeva bersaudara dengan skor 11-21, 19-21 dalam kurun 48 menit.
Sementara di tahun 2019 mereka berhasil sampai babak delapan besar, namun mimpi untuk sampai podium pun kandas usai ditaklukkan pemain ranking satu dunia Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan skor 19-21, 17-21 dalam pertarungan yang berlangsung selama 50 menit.
Tahun 2020 Greysia/Apri harus kembali menyerah di babak pertama usai kalah dari wakil Korea Chang Ye Na/Kim Hyerin dalam waktu 54 menit dengan skor 17-21 15-21. Tahun 2021 seharusnya mereka bertanding dan sudah sampai di Arena Birmingham, namun tim indonesia dipaksa mundur akibat satu pesawat dengan orang yang terinfeksi virus COVID-19.
Tahun ini mungkin saja akan jadi all England terkahir Greysia Polii, mengingat usia dan juga Apriyani yang kini memiliki dua pasangan seraya berjaga kelak Greysia pensiun. Semoga di ajang yang dihelat pada 16-20 maret mendatang tersebut Greysia bisa meraih gelar yang sudah lama ia dambakan layaknya gelar emas olimpiade yang berkali-kali ia gagal untuk raih sebelumnya.


(Atlet Volly)

1. Rivan Nurmulki

    Laki-laki yang sering disapa Rivan ini merupakan pevoli asal Jambi yang lahir pada 16 Juli 1995. Rivan memiliki spesialisasi sebagai All Round yang memiliki ciri khas dalam memberikan spike keras pada lawannya. Ia merupakan pemain andalan dari klub Surabaya Bhayangkara Samator.

Tak hanya sebagai atlet, Rivan juga berprofesi sebagai polisi. Selain itu Rivan juga memiliki wajah yang menawan lho. Wajar deh kalau Rivan memiliki banyak penggemar yang terlihat dari jumlah pengikut di Instagramnya yang berjumlah 274 ribu, karena Rivan memang pantas untuk diidolakan. 

2. Rendy Tamamilang

    Pevoli berwajah manis dan bertubuh atletis dengan nama lengkap Rendy Febriant Tamamilang ini lahir di Sulawesi Utara, 12 Februari 1996. Rendy merupakan Open Spiker yang juga menjadi andalan bagi klub Surabaya Bhayangkara Samator. Gaya bermain yang ia tampilkan di lapangan selalu membuat penggemar terpesona terutama bagi kaum hawa, karena Rendy selalu memberikan senyuman manisnya selama pertandingan.

Selain itu ia juga merupakan seorang anggota polisi. Tak heran jika pengikut di Instagramnya mencapai 272 ribu.

3. Sigit Ardian

    Sigit Ardian yang saat ini bergabung dengan klub Jakarta BNI 46 ini juga terkenal dikalangan wanita. Pasalnya Sigit pun memiliki tubuh yang tinggi dan atletis, dan lagi ia merupakan anggota TNI AU. Idola kaum hawa banget kan? Selain itu, Sigit juga memiliki ciri khas jump serve yang sangat apik dan keras.

Pantas saja kalau followers Instagramnya hingga 230 ribu ya? Sayangnya, pria kelahiran Kebumen ini sudah memiliki istri guys. Eits.. tenang, walaupun sudah ada yang punya, kamu masih tetap bisa jadi penggemarnya kok. 

4. Aji Maulana

      Pria yang akrab disapa Aji ini juga termasuk dalam klub Jakarta BNI 46 bersama Sigit. Aji memegang posisi sebagai Setter, yaitu bertugas dalam memberikan umpan pada rekannya selama pertandingan. Pria berdarah Solo ini memiliki senyum manis yang mampu menghipnotis kaum hawa, makanya jumlah followers di Instagramnya sudah mencapai 126 ribu.

Sama seperti Sigit, Aji Maulana pun sudah menikah dengan salah satu atlet voli juga, yaitu Nandita Ayu Salsabila. Cinta lokasi nih!

5. Yuda Mardiansyah


    Yuda Mardiansyah lahir pada 22 September 1996. Yuda juga termasuk anggota dari klub Surabaya Bhayangkara Samator yang juga berprofesi sebagai anggota kepolisian. Pria berdarah Medan yang juga memiliki senyum yang manis ini memegang peran sebagai Quicker dalam tim.

Ia dipercaya memegang peran tersebut karena memiliki kemampuan dalam menyerang lawan dengan bola-bola cepatnya sehingga hal itu membuatnya menjadi pemain yang istimewa dalam tim. Pengikut di Instagramnya sudah mencapai 123 ribu.

(Atlet Renang)

Berikut profil dan biodata Aflah Fadlan Prawira lengkap 2021, agama umur, Instagram, Prestasi, daerah asal.

Nama  Aflah Fadlan Prawira kini menjadi sorotan publik setelah dirinya terpilih menjadi atlet yang ikut Olimpiade Tokyo 2020.

 Aflah Fadlan Prawira merupakan atlet cabang renang dengan unggulan gaya bebas di Olimpiade Tokyo 2020.

 Aflah Fadlan Prawira salah satu atlet muda yang begitu banyak 

menyumbang Prestasi nasional maupun internasional.

 Aflah Fadlan Prawira lahir dari pasangan Dedi Gunadi (Ayah) dan Afiyah ( Ibu ). Diusia yang saat ini menginjak 23 tahun, ia sudah berhasil meraih beberapa medali di cabang renang ini.

Salah satu prestasi Aflah Fadlan Prawira yaitu Medali perunggu gaya bebas 1.500m di Kuala Lumpur 2017.

Terlepas dari itu banyak yang mencari profil dan biodata Aflah Fadlan Prawira ini, mulai dari agama, umur dan asal daerah.

Maka dari itu kami akan membagikan informasi tentang profil dan biodata Aflah Fadlan Prawira.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Sabtu, 24 Juli 2021. Berikut ini profil dan biodata Aflah Fadlan Prawira atlet renang di Olimpiade Tokyo 2020.

profil dan biodata Aflah Fadlan Prawira

Nama Lengkap: Aflah Fadlan Prawira

Tanggal Lahir : Cirebon, 13 November 1997

Umur : 23 Tahun

Agama: Islam


(Atlet Sepak Bola)


5. Bambang Pamungkas

Bambang Pamungkas

Bagi pencinta Timnas Indonesia di awal 2000-an, pasti tak asing dengan sosok Bambang Pamungkas. Gelar top skor tak asing dengan sosok yang biasa disapa Bepe tersebut. Terbukti ia sempat menjadi top skor Liga Indonesia 1999-2000 (Persija Jakarta) dan pencetak gol terbanyak Piala Tiger/AFF 2002 (Timnas Indonesia).

Bepe pernah berkibar saat membela klub asal Malaysia, Selangor FA, dalam kurun 2005-2007. Dibantu rekan sekompatriotnya Ellie Aiboy, Bepe membantu Selangor meraih treble winner pada 2005. Sebut saja Malaysia Premier League, Malaysia Cup dan Malaysia FA Cup.

4. Kurniawan Dwi Yulianto

Kurniawan Dwi

Kurniawan sempat berguru di tim Sampdoria Primavera. Karena memilki kualitas, Kurniawan Dwi Yulianto pun disertakan pelatih Sampdoria saat itu, Sven Goran Eriksson untuk berlatih bersama tim utama yang diperkuat Roberto Mancini, Ruud Gullit dan banyak lagi pada 1994.

Bahkan Kurniawan Dwi Yulianto dibawa pelatih Eriksson saat Sampdoria menjalani tur Asia (Indonesia, Thailand dan Hong Kong) medio Mei 1994. Saat itu, Kurniawan pun turun saat Sampdoria menghadapi Indonesia Selection dan mencetak gol di laga tersebut.

Kelar membela Sampdoria, Kurniawan hengkang ke FC Luzern yang mentas di kasta teratas Liga Swiss. Menurut laman transfermakt, Kurniawan turun dalam 25 pertandingan dengan koleksi tiga gol bersama FC Luzern. Salah satu laga yang dijalani Kurniawan adalah menghadapi Tottenham Hotspur yang diperkuat Jurgen Klinsmann di ajang Piala Intertoto.

        berikut atlet atlet yang telah mengharumkan negara indonesia.

dan masih banyak lagi baca terus di ototkawat0021.blogspot.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama